Rilis Lagu: 31 Juli 2009
Label Rekaman: DIALECTIC
Produser: Melancholic Bitch & DIALECTIC
Konser di Teater Salihara - Jakarta (24 maret 2010)
Lirik
Setiap tempat beratap bisa berubah jadi istana.
Gaun terbaik adalah gaun yang kedap cuaca.
Tidur adalah berbaring tenang dan memejam mata.
Mengganjal lapar dengan apa saja berkhayalpun bisa,
tapi sesungguhnya..
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
Setiap tempat berpagar bisa berubah jadi negara,
melamun terbaik adalah lamun yang kedap tentara.
Tidur adalah berbaring tenang dan memejam mata.
Membakar pasar dengan apa saja, berpikir pun bisa,
tapi sesungguhnya..
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
Oh seseorang cubit aku di pipi,
jika semua ini hanya dan hanya mimpi.
Oh Seseorang cubit aku di pipi,
jika semua ini hanya dan hanya mimpi.
Oh Seseorang.. Oh Seseorang.. Oh Seseorang..
(Saudara.. Saudara-saudara..
Saudara-saudara dalam iman,
letakkan kedua tangan saudara di layar kaca.
Pejamkanlah kedua mata saudara.)
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
(Dan dalam gelap itu, saudara,
lihatlah satu titik cahaya di kejauhan.
Biarkan cahaya itu mendekati saudara.)
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
(Lalu capailah cahaya itu, saudara,
dengan kedua tangan saudara.
Genggamlah ia.. Genggamlah ia, saudara..
Sebab semesta, ada di tangan saudara.)
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
(Sebab semesta, ada di tangan saudara.
Sebab semesta, saudara, telah pepat..
Telah pepat dalam 14 inci.)
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
Gaun terbaik adalah gaun yang kedap cuaca.
Tidur adalah berbaring tenang dan memejam mata.
Mengganjal lapar dengan apa saja berkhayalpun bisa,
tapi sesungguhnya..
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
Setiap tempat berpagar bisa berubah jadi negara,
melamun terbaik adalah lamun yang kedap tentara.
Tidur adalah berbaring tenang dan memejam mata.
Membakar pasar dengan apa saja, berpikir pun bisa,
tapi sesungguhnya..
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
Oh seseorang cubit aku di pipi,
jika semua ini hanya dan hanya mimpi.
Oh Seseorang cubit aku di pipi,
jika semua ini hanya dan hanya mimpi.
Oh Seseorang.. Oh Seseorang.. Oh Seseorang..
(Saudara.. Saudara-saudara..
Saudara-saudara dalam iman,
letakkan kedua tangan saudara di layar kaca.
Pejamkanlah kedua mata saudara.)
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
(Dan dalam gelap itu, saudara,
lihatlah satu titik cahaya di kejauhan.
Biarkan cahaya itu mendekati saudara.)
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
(Lalu capailah cahaya itu, saudara,
dengan kedua tangan saudara.
Genggamlah ia.. Genggamlah ia, saudara..
Sebab semesta, ada di tangan saudara.)
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
(Sebab semesta, ada di tangan saudara.
Sebab semesta, saudara, telah pepat..
Telah pepat dalam 14 inci.)
Siapa yang membutuhkan imajinasi,
jika kita sudah punya televisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar